Kepada Anak Cucu Umar bin Khaththab

Pemandangan hura-hura akan segera terjadi di bangsa ini, bahkan sebagian tlah terjadi, mulai dari hiruk pikuk demokrasi yang sangat lucu hingga pembodohan kepada anak-anak bangsa, suatu hari ketika usai shalat jumat, yang bertepatan dengan berakhirnya ruangan panas bagi para siswa SMU/SMK/MAN, saya mendapati sebagian siswa yang telah pulang dari ujian dengan baju yang sudah tercoret-coret, baju yang sama sekali tidak menampakkan kepribadian seorang siswa, saya cuma khawatir akan trauma yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, ketika konvoi siswa yang tlah ujian di tengah jalan berakhir dengan pelecehan seksual terhadap kaum hawa, inikah pemuda harapan bangsa yang di harapkan untuk membawa perubahan terhadap masa depan? jawabannya bisa iya atau tidak. tergantunga sejauh mana kemauan dan kepedulian mereka terhadap bangsa ini, serta hidayah datang kepada mereka. Kepada pemuda-pemudi itu saya ucapkan salam cinta dan salam ukhuwah, sebagai realisasi cinta ini kepada mereka, saya ingin memberikan sedikit untaian kata dari gelora cinta yang tak terbendung.
Kepada kalian anak cucu umar bin khaththab...
Apakah kalian masih mengingat nama ini, nama yang seriing membuat merinding kaum kafir quraisy, awalnya dia adalah musuh terbesar islam, lalu kemudian ia masuk kedalam lingkaran cahaya bersama Rasulullah SAW. Ia pun tlah memposisikan kekuatan dan kegarangannya di tempat yang benar, dia akan menebas leher siapapun yang melanggar ajaran atau risalah yang di bawa oleh Muhammad, andi kata dia masih hidup di dunia ini, maka pasti kita akan menemui kepala-kepala para pembangkang agama bers3erakan di tengah jalan. adakah kalian mempunyai kemauan seperti ini??? kalian adalah para umar yang di nanti untuk memperkokoh tiang-tiang agama ini.
kepada kalian...
Masihkah kita merasa sombong di hadapan yang maha segala-galanya, yang telah memberikan kita anggota tubuh yang lengkap, kesehatan, serta nikmat-nikmat yang terkadang kita tidak mengetahui kedatangannya, pergunakanlah semua itu dengan sebaik baiknya, sebelum ia mengambil apa yang tlah menjadi haknya.
Kepada kalian...
Apakah termasuk rasa syukur, ketika para muslim dan muslimah mengikuti tren-tren orang yahudi???
Apakah termasuk bersyukur, ketika para kaum hawa kesana sini memakai pakaian yang menampakkan lekukan tubuhnya, lalu ia merasa bangga dengan itu???
Apakah termasuk bersyukur, ketika kita berkonvoi di tengah jalan dan mengganggu ketertiban orang, serta menghabiskan waktu tanpa ada seberkas cahaya yang menggenang???
Apakah merupakan syukur, ketika para pemuda tidak lagi berbicara tentang perbaikan dan bagaimana meninggikan kalimat Allah, lalu mereka terbuai oleh nyanyian murahan, merokok, narkoba, judi, seks bebas dsb???
Kepada kalian...
10 tahun yang lalu, ketika ada seorang perempuan yang memakai rok panjang, namun terbelah agak panjang di bawahnya, maka semua orang di kampung akan membicarakannya, lalu mengatakan anak siapa itu, pakaiannya kayak pelacur???, tapi sekarang orang pakai celana dalam sekalipun orang pasti menganggap itu adalah tren dan itu adalah hal yang tabu. lalu bagaimana 10 tahun yang akan datang!!!!!!
Kepada kalian...
perubahan itu akan datang kepada kalian, tergantung seberapa kuat 'Adhzim/iradah atau kemauan yang kalian miliki. bergeraklah dan jangan pernah merasa bangga dengan keadaan kalian sekarang....

Read more...

Tetaplah tegar di hadapan lawan

Rumah (jamaah) ini membutuhkan banyak tiang (orang)sebagai tempatnya bertumpu, tiang tiang yang dapat memikulnya, karena selamanya rumah ini takkan pernah bisa berdiri dengan satu tiang, adapun kalau ia berdiri, ia takkan bs bertahan lama, kita butuh banyak tiang, tapi bukan tiang yang rapuh dari luar atau dari dalamnya, kita butuh tiang yang kokoh, tiang yang tak akan goyang dengan terpaan badai (tipuan dunia dan maksiat), kita butuh jiwa yang rela mengorbankan harta dan jiwanya di jalan dakwah ini, bukan orang yang hanya berjuang di satu sudut lalu mengabaikan sudut yang lain, kita butuh jiwa para pemimpin sbagaimana perkataan anas dibawah ini :
"sesungguhnya suara Al-Qa'qa' lebih baik dari 1000 ikhwah"
tiang-tiang inilah yang di cari untuk rumah ini, kepada kalian para mujahid yang berada dalam lingkaran jamaah ini, kalian adalah tiang penyangga yang tak boleh rapuh, kalian harus tetap berdiri tegak meski darah kalian tengah bercucuran di setiap pori-pori kalian,, kami tahu bahwa sekarang kalian sedang letih, kalian hanya dapat beristirahat sejenak lalu bangkit kembali memikul beban yang begitu berat ini, tapi ada satu hala yang perlu kami sampaikan kepada kalian "jangan pernah menampakkan keletihan, kejenuhan kalian di hadapan musuh-musuh kalian".
kalian harus tetap berdiri tegap dengan menggenggam Al-Quran dan Sunnah dengan tangan kanan kalian sampai tangan itu terputus, lalu rebut kembali dengan tangan kiri kalian sampai ia terputus, lalu gigit keduanya dengan kuat dengan gigi gerahammu sampai leher kalian terputus,lalu kalian mendapatkan gelar kesyahidan itu.
jangan takut dengan kematian, karena ia adalah sebuah kepastian, mati dapat menghadang kapan saja, entah saat kita beribadah atau ketika kita sedang menikmati maksiat, alangkah indahnya ketika kita meninggal di jalan dakwah ini bersama kalung syuhada, maka para bidadari pun tlah di persiapkan untuk kita, sungai yang begitu indah pun akan kita rasakan, janji Allah adalah pasti, tidak akan ada tempat yang paling mulia bagi orang yang mati di jalan Allah selain syurgaa, oleh karenanya berbanggalah kalian menjadi mujahid, menjadi jundi, menjadi pandu bagi dakwah ini. oleh karena itu apapun yang jamaah ini inginkan, maka laksanakan,,,,, meski badan kalian harus terjatuh beberapa kali karna keletihan, dahulukanlah kepentingan jamaah di saat bertabrakan dengan kepentingan pribadi kalian yang akan sirna pada suatu saat bersamaan dengan sirnanya cahaya matahari di permukaan bumi, datanglah di saat jamaah membutuhkan kalian, meski rasa sakit telah menjalar di sekujur tubuh kalian, kalahkan rasa sakit itu dengan semangat dan aura akan kejayaaan islam di masa mendatang.
pernahkah kita mendengar nama Syekh Ahmad Yassin yang lumpuh, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menggerakkan mulutnya, tapi dia tidak pernah kelihatan tidak bersemangat dalam menoreh sejarah kebangkitan islam ini,itulah cita-cita nyata yang mengantarkannya kepada sebuah kesyahidan,lalu bagaimana dengan kita yang masih bisa berjalan!!!!!!!!!!!!

Read more...

Risalah Ukhuwah

Aslm...]
Ikhwani fillah, pernahkah kita menyadari diri kita!! tentang apa yang tlah kita lakukan
pada waktu luang ini??? kita semua menyadari akan keterpurukan yang mendera, akan tetapi kita seakan menikmati segala keterpurukan itu.
Ingatlah.... ia adalah lawan yang paling cerdik, ia harus kita tumpas, sebelum ia menumpas UKHUWAH ini, ia adalah penghancur.
Akh... ku tahu bahwa kalian adalah orang-orang pilihan, kalian adalah the best brother. ku tahu pula bahwa ku tak pantas mengungkapkan kerisauanku ini, saya hanyalah hamba yang serba kekurangan yang sedang berjuang mencari jati diri untuk menuju perubahan dan karya nyata bagi refleksi dakwah dan panji Allah, ku hanya mecoba mengingatkan akan komitmen perubahan yang tlah tertanam dalam diri kita sejak lahir, kita tlah berikrar akan tunduk kepada yang maha segala-galanya, beserta komitmen-komitmen lain yang mengikut di belakangnya, jangan sampai komitmen kita itu melemah atau jangan-jangan sudah melemah dengan tipuan-tipuan dunia, mari kita bersama-sama merekonstruksi semangat yang sedang melemah ini, agar ia kembali berdiri dengan kokoh di hadapan para lalim dan para pencaci.syukran
kepada kalian yang tlah membaca risalah ini, tidak usah di ucapkan kemana-mana, karna laisa kullu yu'lamu yuqaalu fi maqam(tidak semua apa yang kita ketahui harus di ucapkan), hamba ini hanya meminta realisasi bukan perkataan, karna seringkali perkataanlah yang memojokkan kita, kalau ada diantara kita merasakan lemahnya semangat ibadah dan penegakan panji Allah, maka segeralah berbuat, realisasikan dengan kerja nyata, diam dan berbuat, bukan bicara tanpa kerja nyata.SALAM JIHAD. WASSALAM

Read more...

Diamlah sejenak

Mengapa....?
Cacian selalu mendera
Pada hamba yang terdiam sepi
Di setiap relung hati
Lalu tertawa
Diamlah sejenak...
Telinga ini panas
Telinga ini akan pecah
Dengan gelombang cacian
Dengan desah hinaan
Diamlah sejenak...
Seraya menghisab diri
Atas kata tanpa makna
Atas cacian tanpa dalih
cukup...
Jangan kalian ganggu
Singa yang sedang istirahat ini
Ia akan mengaum keras
Ia akan segera bangun

Read more...

Ia kan berlalu

Matahari tengah membakar bumi, namun tak satupun dari mereka yang sadar, mereka terbuai oleh senda gurau, mereka tiada menyadari berlalunya waktu tanpa peningkatan kualitas, hidup ini kian terpuruk, ingin rasanya kupejamkan mata ini tuk selama-lamanya, agar ia tak lagi melihat kemunkaran merajalela di hadapannya & seorang hamba hanya bisa melotot tanpa bisa berbuat apa-apa. Ingin rasanya kututup telinga ini tuk selama-lamanya, agar ia tak lagi mendengar bising cacian di mana-mana yang memecahkan gendang telinga, agar tak lagi larut oleh kata tanpa makna & mendengar kalimat-kalimat murahan. Ingin rasanya
ku bungkam mulut ini tuk selama-lamanya, agar ia tidak ikut menikmati ucapan murahan itu, akan tetapi di sisi lain hamba Allah ini menyadari akan nikmat yang telah di amanakan kepada manusia ini harusnya di syukuri, tapi mengapa keadaan ini bergejolak bertumpu pada papan yang sama!!!

Read more...